Selain menangis dan tertawa, nada merupakan bahasa universal yang digema dalam senandung dan alunan alat musik, semuanya hampir bisa dimengerti oleh kita.
Membangun perlu keseimbangan antara orientasi pembangunan pada fisik dan sumber daya manusia.
Selain pendidikan formal dan prestasi olahraga, seni dan budaya merupakan hal yang tidak bisa dikesampingkan dari sumber daya manusia itu sendiri.
Sejatinya manusia berkehidupan sehari-hari tak terlepas dari lingkaran seni dan budaya, sehingga terakulturasi dalam sebutan “kulture”. Adakah yang menyangkal kita lahir tanpa diiringi seni dan budaya tersebut.
Anak watan Bengkalis jauh dari tahun yang lalu telah berkarya dalam seni dan budaya, kreatifitas mereka tak diragukan lagi, adakah tempat untuk mereka ?, Jawabannya, kita tahu sendiri seperti apa. Wadah resmi sering menjadi irisan POLITIK. Sehingga, semua pertimbangan merujuk kesana.
Penggiat seni jauh dari “itu”, mereka selalu mampu menempatkan diri. Tapi sayang, banyak yang menarik-narik kearah “sana”. Seni harus lahir dari hati, tak bisa dipaksakan. Kewajiban kami menyediakan “Laman” untuk mereka. Insha Allah “Mentari Muncul Lagi”.
Syahrial, ST, M.Si
Mekkah, 14 Januari 2020.






Users Today : 86
Users Yesterday : 426
This Month : 14554
This Year : 63117
Total Users : 151609
Views Today : 385
Total views : 469006
Who's Online : 2